Perairan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sempat digemparkan dengan penemuan seaglider oleh seorang nelayan. Kini, perairan Indonesia kembali kembali dihebohkan dengan penemuan benda mirip rudal dengan tulisan aksara China di sekitar Kecamatan Siantan Timur, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri).
Seaglider yang ditemukan di Selayar, Sulsel ditemukan nelayan bernama Saeruddin (60) saat memancing di perairan Selayar, Sulsel. Dia menemukan benda itu dalam kondisi terapung di laut.
“Betul sekali (saya yang temukan benda asing tersebut),” kata Saeruddin kepada detikcom, Selasa (29/12/2020).
Saeruddin kemudian memberikan seaglider yang awalnya sempat diduga drone itu ke Polri maupun TNI AL. Jalur penemuan benda itu disebut merupakan jalur perairan tersibuk di Indonesia.
Pihak TNI AL pun memastikan seaglider tersebut bukan bagian dari pesawat tempur ataupun drone yang milik mereka. KSAL menyebut benda itu terbuat dari aluminium dengan dua sayap dan propeller serta antena belakang serta terdapat instrumen mirip kamera di badan seaglider itu.
“Data-datanya, badan terbuat dari aluminium dengan dua sayap 50 cm, panjang bodi 225 cm, kemudian propeller 18 cm di bawah, panjang antena yang belakang 93 cm. Kemudian terdapat instrumen mirip kamera terletak di bodi, ini yang di atas sini. Kemudian tidak ditemukan ciri-ciri perusahaan negara pembuat. Ini dia, tidak ada tulisan apa pun di sini, dari awalnya demikian. Kita tidak merekayasa, masih persis seperti yang ditemukan nelayan,” kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi persnya, Senin (4/1/2021).
KSAL memberi gambaran soal seaglider. KSAL menyebut seaglider biasa digunakan untuk keperluan survei dan data oseanografi. TNI AL mengungkapkan seaglider ini bisa digunakan untuk keperluan industri maupun militer.
“Alat ini bisa digunakan untuk industri maupun digunakan untuk pertahanan. Tergantung siapa yang memakai,” kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono.
Pemilik seaglider yang ditemukan nelayan di Laut Selayar ini masih misterius. TNI AL juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk mencari tahu siapa pemilik seaglider ini.
“Tidak ditemukan ciri-ciri perusahaan negara pembuat. Ini dia, tidak ada tulisan apapun di sini. Jadi awalnya juga demikian. Kita tidak merekayasa, masih persis seperti yang ditemukan nelayan,” kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono.
Lebih lanjut, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono memberi batas waktu 1 bulan kepada Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Kapushidrosal) Laksda Agung Prasetiawan untuk membongkar seaglider yang ditemukan di Laut Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Yudo mengungkapkan bahwa Pushidrosal adalah lembaga yang berkompeten dalam meneliti temuan benda seperti seaglider. Menurut Yudo, seaglider tersebut harus bisa dibongkar secepat mungkin supaya TNI AL bisa mendapat kepastian.
“Saya beri waktu satu bulan pak Kapushidros untuk bisa menentukan atau membuka hasilnya ini. Biar ada kepastian. Saya tentukan saja Pak Kapushidros saya beri tugas sebulan untuk mengungkap ini bersama-sama dengan kementerian atau lembaga terkait,” ucap Yudo kepada Agung dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal), Senin (4/1).
Penemuan benda mirip rudal dengan tulisan aksara China di Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri). Simak di halaman selanjutnya.