Klaten – Kabupaten Klaten mendapatkan alokasi vaksin COVID-19 lanjutan sebanyak 10.000 dosis. Vaksin sebanyak itu akan digunakan untuk menyelesaikan sisa tenaga kesehatan (nakes) yang belum divaksin dan selanjutnya untuk sektor pelayanan publik.
“Nakes dulu baru sisanya kita gunakan untuk sektor pelayanan publik. Ini vaksin sedang kita ambil di provinsi,” jelas Tim teknis Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, dokter Anggit Budiarto, saat ditemui detikcom di Pemkab Klaten, Senin (22/2/2021).
Menurut Anggit yang juga menjabat Kabid P2P Dinas Kesehatan Klaten ini, pada tahap pertama belum semua nakes disuntik vaksin Corona karena berbagai sebab. Jumlah nakes yang belum mendapat vaksin Corona mencapai 2.555 orang.
“Ada 2.555 nakes yang belum tervaksin. Bisa karena tidak memenuhi syarat ikut vaksinasi atau lainnya,” sambung Anggit.
Nakes sebanyak itu, terang Anggit, akan divaksin setelah vaksin tiba dalam waktu dekat ini. Setelah semua nakes disuntik vaksin Corona, selanjutnya giliran untuk TNI dan Polri.
“Klaten alokasinya 1.000 vial dengan satu vial bisa 10 dosis sehingga total ada 10.000 dosis lanjutan,” rinci Anggit.
Dengan 10.000 dosis itu, imbuh Anggit, satu orang akan diberikan dua kali. Dengan diberikan dua kali per orang maka 5.000 orang bisa tercakup.
“Sehingga dengan 1.000 vial bisa buat 4.500 sampai 5. 000 orang. Termasuk sisa nakes 2.555 orang,” tutur Anggit.
Dandim 0723/ Klaten, Letkol Inf Joni Eko Prasetyo, menambahkan vaksinasi Corona untuk anggota TNI AD masih dalam tahap pendataan. Termasuk pendataan bagi mereka yang bisa atau tidak divaksin.
“Kan ada ketentuan yang bisa dan tidak bisa divaksin, termasuk yang komorbid. Kalau soal jumlah, jumlah TNI sudah jelas tapi yang penting memenuhi syarat atau tidak,” kata Joni pada wartawan di Pemkab Klaten.
Menurut Joni, jumlah personel TNI AD di Klaten sekitar 1.000 orang. Dari kodim ada 680 orang, ditambah satuan lainnya.
“Dari Kodim ada 680 orang, ditambah Dodiklatpur, Senzibang, Minvecad, dan lainnya sekitar 1.000 orang. Semua sedang dipersiapkan dan kita tunggu,” jelas Joni Eko.
(sip/ams)