Jakarta – Isu kudeta terhadap kepemimpinan di Partai Demokrat (PD) disambut dengan janji akan loyalitas dari para kader. Sang pemimpin menjadi saksi bahwa para kadernya benar-benar bisa dipercaya.
Janji loyalitas itu terwujud dalam ikrar kesetiaan dari 34 ketua partai tingkat daerah atau Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat. Acara digelar di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/2). Acara ini disampaikan ke publik lewat keterangan resmi Demokrat, Kamis (25/2/2021).
Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia membacakan ikrar setia, tunduk, dan patuh pada konstitusi Partai Demokrat, yang telah menetapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum yang sah sesuai hasil Kongres V Partai Demokrat pada 2020 serta mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM. Ikrar ini disampaikan langsung kepada AHY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/2).
Poin selanjutnya dari ikrar kesetiaan tersebut adalah para ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia bertekad melawan pelaku kudeta atau yang diistilahkan PD sebagai Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD). Para ketua DPD PD juga meminta DPP memecat kader yang berkhianat dan melanggar etika politik.
Selanjutnya, para ketua DPD Partai Demokrat tersebut bertekad membangun dan membesarkan partai yang disebut sedang bangkit dan diterima publik. Ikrar para ketua DPD partai itu disebut PD menggambarkan kesolidan secara nyata dalam menyikapi isu kudeta.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky, menegaskan ikrar para ketua DPD Partai Demokrat menutup peluang kongres luar biasa (KLB). Herzaky mengatakan, dalam AD/ART Partai Demokrat, salah satu syarat sah KLB adalah mendapat persetujuan dua pertiga ketua DPD sebagai pemilik suara.
“Sedangkan 34 DPD, alias 100 persen DPD, sudah menyampaikan ikrar kesetiaan pada hasil Kongres V tahun 2020, yang menetapkan AHY selaku Ketua Umum Partai Demokrat yang sah,” kata Herzaky.