Medan – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi heran saat GNPF Ulama Sumut menagih janji. Dia bertanya-tanya janji mana yang belum terealisasi.
Persoalan janji ini awalnya diungkit oleh Ketua GNPF Ulama Sumut Aidan Nazwir. Dia menyebut Edy dan Musa Rajekshah (Ijeck) sempat meneken MoU dengan GNPF saat Pilgub 2018.
Edy kemudian merespons soal janji yang diungkit GNPF itu. Dia bertanya janji mana yang belum direalisasikannya.
“Apa itu? Nggak tahu saya. Yang belum terealisasi yang mana? Nanti tanya GNPF,” kata Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Rabu (14/4/2021).
Saat disinggung soal isi perjanjian untuk membela kepentingan Islam, Edy mengaku sudah melakukan hal itu. Dia mencontohkan tak ada larangan beribadah bagi umat Islam di Sumut.
“Umat Islam kita prioritaskan semua,” ucapnya.
“Waktunya salat, harus salat, waktunya ngaji harus ngaji, waktunya puasa harus puasa. Cek aja siapa yang menyampaikan itu,” sambungnya.
GNPF Sumut kemudian membalas Edy. Menurut GNPF, Edy lupa akan janji-janjinya. GNPF meminta Edy menonton YouTube supaya ingat lagi akan janji semasa kampanye.
“Bisa dicek YouTube, rekam jejaknya ada kok di situ dan kita nggak mengada-ada, bisa dikonfirmasi ke mantan Ketua MUI Abdullahsyah, dia ikut menandatangani. Di Hotel Madani kegiatan itu,” kata Ketua GNPF Ulama Sumut Aidan Nazwir.
“Coba minta stafnya bongkar file karena, kalau yang sekelas ini tidak di-file-kan, kita ragukan ketelitian dia terhadap tertib administrasi,” sambung Aidan.
Aidan yakin Edy lupa soal janji ke GNPF. Dia kemudian mempertanyakan komitmen Edy untuk melaksanakan janji kampanye saat Pilgub 2018.
Selain itu, Aidan memamerkan bukti MoU antara GNPF Ulama Sumut dan Edy saat Pilgub 2018. Ada dokumen komitmen politik yang ditunjukkan Aidan.