Site icon MediaBerita

Antisipasi Ledakkan Covid-19 Klaster Lebaran, Pemerintah Naikkan Jumlah Kasur di RS

LONJAKAN kasus Covid-19 memang kerap terjadi setelah libur panjang. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun akan melakukan langkah untuk meminimalisir jumlah korban akibat Covid-19.

Memang, pemerintah sendiri telah mengambil langkah preventif, dengan mencegah arus mudik terjadi. Meski begitu, bukan berarti kasus penambahan ini tidak akan terjadi. Karenanya, Kemenkes pun akan menambah kapasitas kasur rumah sakit. 

Kemenkes pun melakukan pendataan seluruh kapasitas tempat tidur di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia, pendataan farmasi dan alat kesehatan, serta melakukan pendampingan ketat pada daerah yang terindikasi terjadi tren kenaikan kasus.

“Lebaran sudah di depan mata. Tugas kami adalah mempersiapkan kondisi terburuk, saya merasa dan berharap Insya Allah ini tidak terjadi, tetapi kalau pun terjadi peningkatan penularan kita ingin melakukan antisipasi agar kita tidak kaget,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan resminya, belum lama ini.

“Sejak Januari yang penting diantisipasi adalah kesediaan tempat tidur RS, kesiapan obat-obatan, dan fasilitas lainnya yakni oksigen,” tambah dia.

Secara keseluruhan, berdasarkan data yang dihimpun Kemenkes jumlah tempat tidur yang tersedia sebanyak 390 ribu unit, yang mana 70 ribu diantaranya digunakan untuk pelayanan Covid-19. Saat ini tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 sekitar 23 ribuan.

Sementara untuk ruang ICU, secara nasional ada sekitar 22 ribu, yang diperuntukkan untuk Covid-19 sebanyak 7.500 unit. Dengan tingkat keterisian ICU sekitar 2.500. “Kapasitas RS dan ICU yang kami miliki, itu masih 3 kali lebih besar dibandingkan yang kita dedikasikan untuk Covid-19,” terangnya.

Dari kalkulasi ini, Menkes memperkirakan masih ada ketersediaan tempat tidur hingga 2 kali lipat untuk mengantisi apabila sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus Covid-19 terutama pasca libur lebaran 2021.

Juga apabila terdapat kekurangan permintaan tempat tidur maupun ICU, pihaknya siap melakukan relaksasi dengan mengonversi RS menjadi RS khusus Covid-19.

“Sejumlah persiapan telah kami lakukan, saya berdoa persiapan itu tidak terpakai dan tetap kosong, tapi kalau ada setidaknya kita sudah melakukan persiapan,” harap Menkes.

Exit mobile version