MediaLontar.com – Operasi plastik, yang seharusnya menjadi jalan untuk meningkatkan kecantikan, kini menjadi bencana bagi seorang ratu kecantikan Rusia. Yulia Tarasevich, runner-up Mrs Russia International 2022, berusia 43 tahun, harus menanggung akibat yang tak terduga setelah menjalani prosedur kecantikan di sebuah klinik terkemuka. Operasi tersebut tidak hanya gagal mencapai hasil yang diinginkan, tetapi juga meninggalkan dampak yang mengubah wajahnya menjadi aneh.
Tarasevich mengungkapkan kekecewaannya kepada East2West pada Senin (1/4), “Saya datang kepada mereka [ahli bedah plastik] dengan wajah cantik dan sehat. Saya hanya ingin memperbaiki beberapa hal yang disebabkan penuaan.” Dia menjalani prosedur blepharoplasty dengan harapan untuk mengencangkan area sekitar mata dan mengurangi lemak di pipi. Namun, hasil yang diharapkan justru berubah menjadi mimpi buruk.
Operasi plastik yang dijalani oleh Yulia Tarasevich tidak hanya gagal, tetapi juga membawa risiko serius bagi kesehatan matanya. Mata Tarasevich terancam mengalami nekrosis, suatu kondisi yang mengancam jaringan hidup di sekitar mata. Untungnya, tindakan darurat dilakukan untuk menyelamatkan matanya dari kerusakan yang lebih parah.
Menurut laporan New York Post, Yulia Tarasevich telah melaporkan dua ahli bedah yang menanganinya di klinik kecantikan tersebut. Namun, kedua ahli bedah tersebut menyangkal tanggung jawab mereka dan mengklaim bahwa Tarasevich mengidap scleroderma, sebuah kondisi autoimun yang menyebabkan pengerasan kulit. Namun, hingga saat ini tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
Yulia Tarasevich mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap kedua ahli bedah tersebut, “Mata saya tidak terpejam dan saya tidak bisa tersenyum. Saya tidak bisa mengangkat bibir atas saya. Satu bagian wajah tak berfungsi sama sekali.” Bagi Tarasevich, pengalaman ini bukanlah yang pertama kali dia menjalani operasi plastik. Sebelumnya, dia telah berhasil menjalani operasi pada hidung tanpa mengalami masalah.
Kisah Tarasevich memunculkan pertanyaan serius terkait praktik medis di industri kecantikan. Dia mengecam para ahli bedah yang menanganinya karena lebih memilih menyalahkan kondisi medis tertentu daripada mengakui kesalahan mereka. Kasus ini menyoroti pentingnya kehati-hatian dan pertimbangan yang matang sebelum menjalani prosedur kecantikan, serta perlunya regulasi yang lebih ketat dalam praktik medis kosmetik.
Baca juga: #Mudik2024Lancar dan Aman bagi Pemudik dengan Penyakit Bawaan
Sumber: CNN.