Site icon MediaBerita

Mengejutkan! 22,4% Peserta PPDS Ternyata Alami Gejala Depresi

22,4% Peserta PPDS Depresi, Menteri Beri Perintah! Sumber detikhealth.

22,4% Peserta PPDS Depresi, Menteri Beri Perintah! Sumber detikhealth.

Medialontar.com – Sekitar 22,4 Persen Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Alami Gejala Depresi. Hasil skrining kesehatan jiwa yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa sebanyak 22,4 persen dari total 12.121 peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di 28 rumah sakit vertikal mengalami gejala gangguan kesehatan mental ini. Melalui penggunaan kuesioner Patient Health Questionnaire -9, skrining ini memperlihatkan variasi tingkat gejala depresi dari ringan hingga berat.

Dari jumlah peserta PPDS yang mengalami gejala depresi, sebanyak 0,6 persen atau 75 peserta di antaranya mengalami gejala depresi berat. Selanjutnya, 1,5 persen atau 178 peserta mengalami tingkat sedang-berat, 4 persen atau 486 peserta dengan tingkat sedang, dan 16,3 persen atau 1.977 peserta mengalami gejala ringan.

Tindak Lanjut dan Perintah dari Menteri Kesehatan

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menggarisbawahi urgensi tindak lanjut terhadap peserta PPDS yang mengalami gejala ini, terutama yang dikategorikan sebagai depresi berat. “Yang depresi berat kalau tidak ditangani bisa fatal akibatnya, kasihan mereka,” ungkap Budi Gunadi Sadikin pada Senin (15/4/2024). Ia menegaskan perlunya perawatan segera bagi peserta PPDS yang mengalami gejala depresi berat.

Upaya Peningkatan Pelayanan dan Sistem Pendidikan

Direktur Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Azhar Jaya, menyoroti pentingnya survei kesehatan jiwa sebagai landasan untuk meningkatkan proses pendidikan dokter. Skrining ini diharapkan dapat mendorong perbaikan pada semua aspek pendidikan kedokteran, termasuk kesehatan fisik dan psikis peserta PPDS.

Ketua Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI), Andi Wahyuningsih Attas, menekankan perlunya evaluasi komprehensif terhadap gejala ini yang ditemukan pada peserta PPDS. Evaluasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengidentifikasi faktor pemicu gangguan kesehatan mental ini terkait pendidikan, tetapi juga untuk memperbaiki sistem pendidikan kedokteran secara menyeluruh.

Penyikapan dari Pihak Terkait

Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Budi Santoso, menegaskan perlunya penanganan yang tepat atas temuan gejala depresi pada peserta PPDS. Ia menekankan pentingnya pemeriksaan lebih lanjut dan tindak lanjut yang memadai terhadap peserta yang ditemukan dengan gejala sedang-berat dan berat.

Ditemukannya gejala depresi pada peserta program pendidikan dokter spesialis menyoroti perlunya perhatian ekstra terhadap kesejahteraan mental para calon dokter. Melalui tindak lanjut yang tepat dan upaya peningkatan sistem pendidikan, diharapkan dapat diciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan mendukung bagi para peserta PPDS.

Sumber: Kompas
Exit mobile version