Site icon MediaBerita

Kasus Kematian Akibat DBD Naik Tiga Kali Lipat!

Kasus Kematian Akibat DBD Naik Tiga Kali Lipat! Sumber IDN.

Kasus Kematian Akibat DBD Naik Tiga Kali Lipat! Sumber IDN.

MediaLontar.com – Data terbaru yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengindikasikan peningkatan yang signifikan dalam kasus kematian akibat demam berdarah (DBD) di Indonesia. Menurut laporan kumulatif Kemenkes hingga minggu ke-15 tahun 2024, jumlah kematian akibat DBD hampir tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kepala Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa pada tahun 2023, terdapat 22.551 kasus demam berdarah, sedangkan pada tahun 2024 jumlahnya meningkat drastis menjadi 62.001 kasus. Hal ini juga diikuti oleh peningkatan jumlah kematian akibat DBD dari 170 kasus pada tahun 2023 menjadi 475 kasus pada tahun 2024.

“Pada minggu ke-15 tahun 2024, tercatat ada 62.001 kasus DBD dengan angka kejadian 22,16 per 100.000 penduduk. Jumlah kematian DBD sebanyak 475 kematian atau tingkat kematian 0,77 persen,” ujar Nadia.

Lebih lanjut, Nadia menyampaikan bahwa kasus DBD telah tersebar di 454 kabupaten dan kota di 34 provinsi di Indonesia. Selain itu, kematian akibat DBD juga dilaporkan terjadi di 151 kabupaten dan kota dari 28 provinsi.

Berikut adalah sebaran kasus DBD per Maret 2024 di beberapa provinsi terbanyak:
– Jawa Barat: 17.311 kasus
– Banten: 5.877 kasus
– Jawa Tengah: 4.330 kasus
– Jawa Timur: 3.638 kasus
– Sulawesi Utara: 2.763 kasus

Sementara itu, sebaran kematian akibat DBD per Maret 2024 juga tercatat di beberapa provinsi, dengan Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah kematian tertinggi sebanyak 158 kasus, diikuti oleh Jawa Tengah dengan 15 kasus, dan Jawa Timur dengan 37 kasus.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian, Maxi Rein Rondonuwu, menyatakan bahwa peningkatan kasus demam berdarah kemungkinan akan terus berlangsung hingga terjadi transisi musiman. Namun demikian, ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan guna mencegah penyebaran penyakit tersebut.

Rondonuwu juga mengingatkan pentingnya melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin dan menyeluruh, terutama saat musim hujan. “Jangan sampai ada hal-hal yang dibiarkan saja yang bisa menimbulkan genangan air. Jika dibiarkan bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah,” tegasnya.

Kasus kematian akibat demam berdarah yang meningkat secara signifikan ini menuntut perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat secara keseluruhan, agar langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat segera diimplementasikan guna mengendalikan penyebaran DBD di Indonesia.

Baca juga: Mengejutkan! 22,4% Peserta PPDS Ternyata Alami Gejala Depresi

Sumber: Kontan.

Exit mobile version