Site icon MediaBerita

Mewaspadai Lonjakan Kasus DBD di Indonesia, Peringatan untuk Menekan Angka Tertinggi di Dunia

Kasus DBD di Indonesia Tertinggi

MediaLontar.com – Indonesia menghadapi lonjakan dramatis kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang telah mencapai jumlah tertinggi di dunia. Data terkini yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya 190.561 kasus DBD dengan kematian mencapai 1.141 orang hingga pekan ke-36 tahun 2024. Lonjakan kasus ini mencatat peningkatan hingga 66% dari tahun sebelumnya, membawa Indonesia ke perspektif global sebagai negara dengan prevalensi DBD yang sangat serius.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam pernyataannya menyatakan, “Melihat peningkatan kasus yang terjadi dari tahun 2023 sampai dengan 2024 saat ini, menunjukkan perlunya langkah pencegahan yang lebih efektif dan inovatif.” Keadaan ini mendorong pemerintah untuk mengadopsi strategi nasional guna menekan pengaruh fatal dari penyakit ini.

On the financial side, BPJS Kesehatan mengalami beban yang signifikan dengan klaim akibat DBD yang mencapai Rp 1,3 triliun pada tahun 2023, hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. “Klaim BPJS Kesehatan akibat DBD juga besar mencapai Rp 1,3 triliun pada 2023, atau naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 626 miliar,” jelas Dante Saksono Harbuwono.

Untuk melawan DBD, Indonesia telah menerapkan berbagai strategi nasional seperti meningkatkan akses dan penanganan dengue, memperkuat manajemen vektor secara aman dan berkelanjutan, hingga mengintensifkan partisipasi masyarakat. Kementerian juga menggencarkan penelitian dan inovasi yang menjadi dasar pengambilan kebijakan. Derek Wallace, Presiden Global Vaccine Business Unit Takeda, menyoroti komitmen Indonesia dalam upaya pencegahan dengan mengatakan, “Berbagai pemangku kepentingan bersinergi melawan penyakit ini.”

Baca juga: Cegah Mpox, Bandara Soekarno-Hatta Perketat Protokol Kesehatan dengan Thermal Scanner!

Dr dr Anggraini Alam, SpA(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan penjelasan tentang perjalanan penyakit dengue serta menekankan bahwa “pencegahan menjadi sangat penting” mengingat belum ada obat khusus untuk menyembuhkan dengue.

DBD di Indonesia tidak hanya menjadi masalah kesehatan tetapi juga menimbulkan beban ekonomi yang berat. Seiring dengan naiknya jumlah kasus DBD yang meningkat signifikan, pemerintah dan berbagai pihak berkepentingan berupaya keras untuk menerapkan langkah pencegahan. Salah satu cara adalah dengan mengampanyekan Program 3M PLUS (Menutup, Menguras, dan Mendaur ulang) untuk mengeliminasi sarang-sarang nyamuk serta melakukan penyuluhan tentang pencegahan dan penanganan dini DBD.

Di tengah krisis kesehatan ini, penanganan yang komprehensif dan kerjasama antarsektor diharapkan dapat mengurangi jumlah kasus DBD dan mewujudkan target nol kematian akibat DBD di Indonesia pada tahun 2030. Kewaspadaan dan aksi kolektif menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah kesehatan publik yang penting ini.

Exit mobile version