Site icon MediaBerita

DP3AP2KB dan Puspaga Kota Tangerang Luncurkan Layanan Edukasi Kesehatan Mental Pekerja

Pemkot Tangerang buka layanan edukasi kesehatan mental

Pemkot Tangerang buka layanan edukasi kesehatan mental

MediaLontar.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) bersama Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Tangerang resmi meluncurkan layanan edukasi kesehatan mental dan konseling bagi para pekerja. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan membantu mereka yang menghadapi tekanan di tempat kerja, sekaligus menjaga keharmonisan keluarga.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB, Wilopo Tetuko Sigit, menekankan bahwa kesehatan mental memiliki peranan krusial dalam mendukung kinerja individu dan keharmonisan dalam rumah tangga. Ia menjelaskan, “Kesehatan mental merupakan faktor penting yang mempengaruhi kinerja dan keharmonisan keluarga.” Ia juga menyoroti bahwa tekanan pekerjaan yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak negatif pada kesehatan psikis dan dinamika keluarga.

Dalam upaya memberikan solusi, DP3AP2KB menyediakan layanan untuk membantu pekerja dalam mengelola tuntutan pekerjaan mereka, sehingga mereka tetap dapat memberikan perhatian yang optimal kepada keluarga. “Ini merupakan langkah nyata dalam memberikan pemahaman kepada para pekerja agar mampu menjaga keseimbangan antara peran sebagai pekerja dan tanggung jawab sebagai orang tua,” tambah Wilopo.

Sebagai bagian dari program ini, sejumlah materi edukasi telah disiapkan untuk peserta. Materi tersebut mencakup pengelolaan stres, strategi menjaga kesehatan mental, serta cara membangun komunikasi yang efektif dengan anak meskipun sibuk dengan pekerjaan. “Intinya kami mengajak pekerja untuk dapat lebih bijak dalam mengelola tuntutan pekerjaan, sekaligus memberikan perhatian optimal kepada keluarga,” ujarnya.

Wilopo juga mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Tangerang dalam menekan angka kekerasan terhadap anak di lingkungan keluarga. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, diharapkan dapat menciptakan lingkungan keluarga yang lebih harmonis dan aman. “Kami ingin mengurangi risiko kekerasan yang mungkin terjadi akibat tekanan yang dialami orang tua,” jelasnya.

Sebelumnya, DP3AP2KB telah bekerja sama dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Tangerang dalam memberikan pemahaman mengenai kesehatan mental kepada puluhan pekerja yang juga berperan sebagai orang tua. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memprioritaskan kesehatan mental pekerja.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Siap Lepas Nyamuk Wolbachia di Jakarta Barat untuk Atasi DBD

Program edukasi kesehatan mental ini tidak hanya terbatas pada individu, tetapi DP3AP2KB dan Puspaga Kota Tangerang juga membuka kesempatan bagi perusahaan dan sekolah untuk turut serta dalam inisiatif edukasi ini. “Kami mengajak perusahaan dan sekolah untuk bergabung dalam memberikan edukasi secara masif demi meminimalkan kasus kekerasan di dalam rumah, khususnya pada perempuan dan anak,” ujar Wilopo.

Ia mendorong pihak-pihak yang berminat untuk menghubungi DP3AP2KB dan Puspaga Kota Tangerang. “Silakan hubungi kami, dan kami siap membantu dalam memberikan edukasi dan pelatihan kepada pekerja maupun di sekolah,” tegasnya.

Layanan edukasi kesehatan mental ini menjadi langkah positif dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung kesejahteraan mental para pekerja. Diharapkan dengan adanya dukungan dan pemahaman yang lebih baik mengenai kesehatan mental, para pekerja dapat menjalani peran mereka dengan lebih baik, baik di tempat kerja maupun di rumah. Dengan begitu, diharapkan tercipta keluarga yang lebih harmonis dan sehat secara mental.

Kegiatan ini menegaskan bahwa perhatian terhadap kesehatan mental bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik. DP3AP2KB dan Puspaga Kota Tangerang terus berupaya menjadikan kesehatan mental sebagai prioritas, agar setiap individu dapat merasakan dampak positif dari upaya ini.

Sumber: Antara.

Exit mobile version