MediaLontar.com – Keberadaan bullying di lingkungan sekolah telah menjadi perhatian serius, dengan fokus pada dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan mental individu. Penelitian telah menunjukkan bahwa korban bullying memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah psikologis, termasuk tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi daripada individu yang tidak mengalami bullying. Hal ini menyoroti pentingnya upaya #StopBullydiSekolah.
Studi yang diterbitkan di Journal of Adolescent Health menunjukkan bahwa perasaan tidak aman dan terancam yang dialami oleh korban bullying dapat menyebabkan masalah psikologis yang berkepanjangan. Implikasi jangka panjang ini termasuk kesulitan dalam membangun hubungan sosial, harga diri rendah, dan gangguan tidur.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menemukan bahwa korban bullying memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terlibat dalam perilaku berisiko, seperti penyalahgunaan zat dan percobaan bunuh diri.
Namun, gerakan #StopBullydiSekolah telah muncul sebagai respons terhadap masalah ini. Dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya menghentikan perilaku bullying di sekolah, banyak korban merasa didukung untuk berbicara tentang pengalaman mereka. Upaya-upaya pencegahan bullying yang holistik juga mulai diterapkan di banyak sekolah, melibatkan seluruh komunitas sekolah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.
Dengan demikian, sementara bullying di sekolah memiliki dampak jangka panjang yang serius terhadap kesehatan mental individu, gerakan #StopBullydiSekolah menunjukkan potensi untuk memerangi masalah ini melalui kesadaran, dukungan, dan tindakan preventif yang efektif.
Baca juga: Komeng Unggul dalam Pemilihan Calon Anggota DPD Jawa Barat!
Sumber: Siloam.