Jayapura – Kontak senjata antara TNI dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua semakin memanas. Terakhir, 3 anggota KKB tewas ditembak prajurit TNI.
Ketegangan bermula ketika seorang prajurit TNI yang sedang bersama rekannya ditembak ketika berbelanja di kios atau warung kecil yang letaknya di depan Kodim Persiapan Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Pelaku yang mengendarai sepeda motor tiba-tiba mengeluarkan senjata dan menembak ke arah kios.
Ketegangan semakin panas, saat KKB melakukan rentetan tembakan ke arah pos peninjauan di Kampung Mamba, Papua. Karena tembakan tersebut, seorang anggota TNI bernama Prada Ginanjar Arianda (22), gugur.
TNI pun meresponsnya dengan memburu KKB. TNI memeriksa seorang pria bernama Janius Bagau yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan Prada Ginanjar.
Saat pemeriksaan, Janius Bagau melarikan diri. Tim pun terpaksa menembaknya setelah tembakan peringatan dan seruan untuk kembali tidak diindahkan. Dengan luka di bagian tangan, Janius melarikan diri lompat ke jurang.
Beberapa saat setelahnya, puskesmas sekitar menerima seorang pria dengan luka tembak. Setelah dicek, ternyata pria yang terluka itu merupakan Janius Bagau.
TNI pun menjaga ketat tempat Janius dirawat. Namun, tak lama kemudian, 2 rekan Janius datang.
2 rekannya membantu Janius untuk kabur. TNI sudah memperingatkan ketiganya, namun ketiganya tetap melarikan diri. TNI terpaksa menembak mati Janius dan dua rekannya.
“Setelah dicocokkan dengan identitas dan beberapa barang bukti lain seperti surat pernyataan perang oleh KKSB, dipastikan ketiganya merupakan anggota dari KKSB yang selama ini sering melakukan aksi teror dan penyerangan terhadap masyarakat dan aparat keamanan di Sugapa,” kata Suriastawa kepada wartawan, Selasa (16/2/2021).
Suriastawa mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat terkait pemakaman jenazah 3 anggota KKB tersebut.
Menyikapi intensitas aksi kejahatan KKB, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw tak menampik ada yang mendukung aksi-aksi brutal KKB. Sejauh ini pihak kepolisian terus berupaya mengungkap dan menangkap para KKB dan pendukungnya.
“Kalau dibilang ada relevansi dengan para pihak yang men-supporting itu ada. Pembuktiannya ada atau tidak, itu pembuktian yang selama ini kita lakukan untuk mengungkap mereka,” ucap Paulus kepada tim Blak-blakan detikcom, Senin (15/2/2021).
Atas rentetan teror KKB, pada 10 Februari lalu, 359 orang warga Intan Jaya, Papua dikabarkan mengungsi ke gereja dan sejumlah tempat lainnya. Warga mengaku takut dengan adanya teror KKB. Mereka memilih mengungsi dibanding menetap di rumah.