MediaLontar.com – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengambil langkah proaktif dalam melindungi kesehatan perempuan Indonesia dengan memperluas program vaksinasi human papillomavirus (HPV) untuk pencegahan kanker serviks.
Dalam upaya ini, mereka menyasar remaja usia 15 tahun, yang kini mencakup siswa kelas 3 SMP, setelah sebelumnya berhasil melaksanakan imunisasi di kalangan siswa kelas 5 dan 6 SD. Inisiatif ini diselaraskan dengan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Pada tahun ini, program vaksinasi kanker serviks ini akan dilaksanakan serentak pada bulan Agustus 2024 di seluruh provinsi Indonesia, menjangkau siswa kelas 5 dan 6 SD serta siswa kelas 3 SMP. Penyediaan dosis lanjutan akan dilanjutkan pada bulan Februari 2025. Tak hanya itu, Kemenkes RI juga membuka peluang bagi perempuan dewasa berusia 21 hingga 26 tahun untuk mendapatkan vaksinasi kanker serviks secara gratis.
Meskipun demikian, implementasi program ini masih menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi. Dr. Prima Yosephine, MKM, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, menjelaskan bahwa kendaraan untuk mencapai sasaran usia dewasa agak sulit karena banyaknya perempuan dalam rentang usia tersebut yang tengah mengejar pendidikan, berkarier, atau menekuni peran sebagai ibu rumah tangga.
“Untuk kelompok usia 21 sampai 26 tahun, kami mendorong partisipasi masyarakat. Mereka yang bersedia akan didata oleh Puskesmas dan selanjutnya akan dikompilasi oleh Dinas Kesehatan untuk menilai kebutuhan yang ada,” ujarnya.
Pemberian vaksinasi kanker serviks gratis kepada perempuan muda diusahakan dapat segera dilakukan setelah pencapaian target pada periode sebelumnya, yaitu mencapai 95 persen dari siswa kelas 5 dan 6 SD serta kelas 3 SMP. Target ini diharapkan dapat tercapai pada tahun 2027. Sehingga, program imunisasi pada kelompok usia 21-26 tahun akan dilaksanakan dalam periode berikutnya.
Pemerintah menegaskan komitmennya dalam menjaga kesehatan masyarakat melalui program vaksinasi kanker serviks ini. Dengan adanya perluasan sasaran vaksinasi, diharapkan dapat menurunkan angka insidensi kanker serviks di Indonesia. Dalam hal ini, partisipasi aktif dari masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini untuk mencapai tingkat perlindungan yang optimal bagi perempuan Indonesia.
Dengan adanya perluasan program vaksinasi HPV untuk pencegahan kanker serviks yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI, diharapkan bahwa kesadaran akan pentingnya imunisasi akan semakin meningkat di kalangan masyarakat, terutama di kalangan perempuan.
Dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, baik dalam mendukung program vaksinasi maupun dalam memanfaatkan fasilitas yang disediakan, akan menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pencegahan penyakit yang mematikan ini.
Baca juga: Mengejutkan! 22,4% Peserta PPDS Ternyata Alami Gejala Depresi
Sumber: DetikHealth.