Bogor – Wirjawan Hardjamulia, warga asal Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor jadi lansia tertua yang jalani vaksinasi COVID-19. Keluarga menyebut, sampai saat ini kondisi kakek berusia 104 tahun itu baik-baik saja usai vaksinasi.
“Ayah saya bilang tidak ada apa-apa (pasca vaksin), tidak ngantuk, nggak lapar dan lainnya. Kalau Pak Dede katanya ngantuk 5 malam, ayah saya katanya enggak, biasa saja,” kata anak ketiga Wirjawan Hardjamulia, Indryati Pardewi (73) ditemui di RS Vania Kota Bogor, Kamis (25/3/2021).
“Enggak ada itu, enggak ada berubah, enggak ada rasa apa-apa gitu, biasa-biasa saja,” sambungnya.
Dokter Indri, sapaan Indryati, mengatakan ayahnya jalani vaksinasi di RS Vania pada 23 Maret 2021 lalu. Ayahnya mendapat jadwal vaksin setelah pendataan oleh RT di lingkungan tempat tinggalnya.
“Pertama kali ayah saya ditelepon dan mendengar ada vaksinasi lansia itu responnya bukan hal yang aneh bagi nya, karena hari-harinya itu dia juga mengikuti berita soal vaksinasi dari televisi, masih baca koran juga,” ungkap Indri.
“Saya sempat tanya kenapa ayah mau divaksin, tapi memang ayah saya juga tahu bahwa kalau divaksin itu berarti diperkuat dari penyakit. Jadi tidak ada paksaan sama sekali sih,” tambah Indri.
Indri menyebut, tidak ada persiapan khusus bagi ayahnya ketika akan menjalani vaksinasi. Ayahnya disebut memang selalu menjaga pola hidup dan pola makan yang teratur.
“Nggak ada persiapan khusus, karena setahu saya juga dia tidur cukup makan cukup, ayah saya sehat-sehat saja. nggak bilang apa-apa. Saya hanya bilang besok kita vaksin jam 10 dan dia juga sudah tahu, jadi tidak ada persiapan apa-apa, karena tidur cukup, apa-apa cukup,” sebut Indri.
Setelah lolos tahapan screening, Wirdjawan langsung menjalani penyuntikan vaksin dosis pertama dengan antusias.
“Diskrining aman, tensinya 160/100, suhu tubuh 36,8,” sebutnya.
Indri berharap, apa yang dilakukan ayahnya menjadi motivasi untuk lansia lainnya agar tidak perlu takut untuk divaksinasi.
“Iya harapannya apa yang dilakukan ayah saya ini bisa memotivasi lansia agar tidak usah takut. Karena lebih banyak untungnya daripada enggaknya,” kata Indri.
Karena menurut saya nih kalau lansia sampai sakit dia tidak bisa isolasi mandiri sendiri namanya sudah lansia jadi anggota keluarga nolong dia dan itu resiko tertularnya juga besar. Berbeda dengan kalau yang masih muda kena dia bisa jaga diri sendiri bisa isolasi mandiri. Jadi memang lansia itu harus diutamakan,” ujarnya.
(mso/mso)