Medialontar.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menjadi yang tertinggi dibandingkan wilayah lain. Hingga 27 Februari 2025, tercatat 26 kasus DBD di Rawasari dari total 40 kasus di Kecamatan Cempaka Putih. Secara keseluruhan, Jakarta Pusat melaporkan 138 kasus DBD dalam periode awal Januari hingga akhir Februari 2025.
Menanggapi lonjakan kasus tersebut, aparatur Kelurahan Rawasari bergerak cepat dengan melakukan fogging di lima titik yang tersebar di RW 06, 07, dan 08. Langkah ini bertujuan untuk memberantas jentik nyamuk penyebab DBD serta mencegah penyebaran lebih lanjut.
“Angka DBD di Rawasari menjadi yang tertinggi di Kecamatan Cempaka Putih dengan total 26 kasus hingga akhir Februari,” ujar seorang aparatur kelurahan pada Senin (3/3).
Berdasarkan pemeriksaan epidemiologi (PE), ditemukan jentik nyamuk Aedes aegypti di beberapa lokasi, termasuk di lingkungan sekolah SDN 02 Rawasari. Oleh karena itu, selain fogging, upaya lain seperti penyebaran ikan cupang di area yang memiliki kasus tinggi juga akan dilakukan dalam waktu dekat. Ikan cupang diketahui dapat memangsa jentik nyamuk sehingga berperan dalam menekan populasi vektor penyebab DBD.
Sementara itu, Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih turut serta dalam upaya penanggulangan dengan mengedukasi warga mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus. Masyarakat diimbau untuk rutin menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti serta Aedes albopictus betina. Gejalanya meliputi demam tinggi mendadak, nyeri sendi, mual, muntah, serta munculnya bintik merah pada kulit. Jika tidak ditangani dengan cepat, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi peningkatan kasus DBD, terutama di musim hujan. Selain mengandalkan fogging, warga juga diminta aktif dalam upaya pencegahan mandiri guna menekan angka kejadian penyakit ini.
Dengan adanya langkah-langkah pencegahan yang dilakukan pemerintah setempat dan peran aktif masyarakat, diharapkan kasus DBD di Kelurahan Rawasari serta wilayah lain di Jakarta Pusat dapat berkurang secara signifikan dalam waktu dekat.