MediaBerita
  • Login
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Kamtibmas
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Kamtibmas
No Result
View All Result
MediaBerita
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Tujuh dari Sepuluh Anak di Indonesia Terlambat Terdeteksi Diabetes Tipe 1

christine natalia by christine natalia
12 September 2025
in Kesehatan
0
Tujuh dari Sepuluh Anak di Indonesia Terlambat Terdeteksi Diabetes Tipe 1

Tujuh dari Sepuluh Anak di Indonesia Terlambat Terdeteksi Diabetes Tipe 1

0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Medialontar.com – Kasus keterlambatan diagnosis diabetes tipe 1 pada anak di Indonesia masih menjadi persoalan serius. Data terbaru menunjukkan, tujuh dari sepuluh anak baru diketahui menderita penyakit ini setelah masuk dalam kondisi darurat medis. Situasi tersebut mengindikasikan masih lemahnya deteksi dini di layanan kesehatan.

Diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun yang membuat tubuh tidak mampu memproduksi insulin sama sekali. Tanpa insulin, kadar gula darah akan meningkat tajam dan memicu komplikasi berbahaya. Salah satu kondisi yang paling mengkhawatirkan adalah ketoasidosis diabetik (KAD). Gejala KAD dapat berupa muntah, sesak napas, hingga penurunan kesadaran. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi menyebabkan kematian.

Perbandingan dengan negara lain menunjukkan kesenjangan besar. Di wilayah dengan sistem kesehatan yang kuat, keterlambatan diagnosis hingga KAD biasanya terjadi kurang dari 20 persen. Artinya, angka 70 persen di Indonesia mencerminkan adanya masalah mendasar dalam sistem deteksi dini maupun pemahaman mengenai penyakit ini.

Kendala lain datang dari rendahnya pengetahuan masyarakat dan sebagian tenaga medis mengenai diabetes tipe 1 pada anak. Gejala awal sering disalahartikan dengan penyakit lain. Banyak pasien awalnya diduga mengalami asma, radang usus buntu, atau pneumonia. Dalam kasus tertentu, ada anak yang sampai menjalani operasi usus buntu sebelum akhirnya dipastikan menderita diabetes tipe 1. Kesalahpahaman ini menunda penanganan dan meningkatkan risiko komplikasi.

Perlu dipahami, diabetes tipe 1 berbeda dengan diabetes tipe 2. Tipe 2 umumnya berkaitan dengan gaya hidup tidak sehat maupun faktor keturunan. Sebaliknya, diabetes tipe 1 dipicu oleh gangguan autoimun yang bisa terjadi setelah infeksi virus. Kondisi ini memaksa pasien bergantung penuh pada insulin sepanjang hidupnya. Tanpa akses insulin dan perawatan teratur, kualitas hidup anak akan sangat menurun.

Untuk menekan angka keterlambatan, sebuah program bernama Changing Diabetes in Children (CDiC) dilaksanakan di Indonesia. Program ini mendata anak-anak yang menderita diabetes tipe 1 serta memberikan akses insulin, peralatan pemantauan gula darah, dan edukasi menyeluruh bagi keluarga. Selain itu, pendampingan dilakukan agar anak tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari secara layak.

Tenaga kesehatan di lini pertama memiliki peran penting dalam upaya ini. Dokter umum diharapkan mampu mengenali gejala dini diabetes tipe 1 dan KAD. Dengan pemahaman tersebut, penanganan awal bisa segera dilakukan meskipun pasien belum dirujuk ke rumah sakit besar. Langkah cepat seperti pemberian insulin menjadi kunci untuk mencegah komplikasi fatal.

Kasus keterlambatan diagnosis ini menjadi pengingat pentingnya peningkatan kesadaran kolektif. Masyarakat perlu mengenali gejala diabetes tipe 1 pada anak sejak dini, sementara tenaga medis dituntut untuk terus memperbarui pengetahuan mereka. Tanpa kolaborasi semua pihak, angka keterlambatan akan sulit ditekan dan risiko kematian anak akibat KAD tetap tinggi.

Tags: diabetes anakdiagnosis terlambatinsulinKADkesehatan
christine natalia

christine natalia

Related Posts

Istana Tegaskan Masalah MBG Akibat Dapur Tak Jalankan SOP, Bukan Programnya yang Salah
Kesehatan

Istana Tegaskan Masalah MBG Akibat Dapur Tak Jalankan SOP, Bukan Programnya yang Salah

6 Oktober 2025
Puluhan Siswa di Cipongkor Kembali Alami Gejala Keracunan MBG
Kesehatan

Puluhan Siswa di Cipongkor Kembali Alami Gejala Keracunan MBG

30 September 2025
Kepala BGN Tanggapi Kritik Menu MBG, Pastikan Evaluasi Berkelanjutan
Kesehatan

Kepala BGN Tanggapi Kritik Menu MBG, Pastikan Evaluasi Berkelanjutan

26 September 2025
Next Post
Definisi Hipertensi Alami Pergeseran, Risiko Gagal Ginjal Meningkat

Definisi Hipertensi Alami Pergeseran, Risiko Gagal Ginjal Meningkat

Prabowo Perpanjang Diskon Iuran JKK BPJS untuk Industri Padat Karya hingga 2026

Prabowo Perpanjang Diskon Iuran JKK BPJS untuk Industri Padat Karya hingga 2026

Pemerintah Pastikan Lebih dari Separuh Anggaran 2026 Langsung Dinikmati Masyarakat

Pemerintah Pastikan Lebih dari Separuh Anggaran 2026 Langsung Dinikmati Masyarakat

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Recommended

Kota Bandung Siagakan 19 Pos Pengamanan Saat Tahun Baru

Kota Bandung Siagakan 19 Pos Pengamanan Saat Tahun Baru

4 tahun ago
POGI Terbitkan Rekomendasi Vaksinasi HPV untuk Perempuan Pranikah dan Pascapersalinan

POGI Terbitkan Rekomendasi Vaksinasi HPV untuk Perempuan Pranikah dan Pascapersalinan

3 bulan ago
Kapolsek Rajagaluh Kembali Salurkan Bansos ke Warga Terdampak Covid-19

Kapolsek Rajagaluh Kembali Salurkan Bansos ke Warga Terdampak Covid-19

4 tahun ago
Cara Polres Batu dari Pintu ke Pintu, Tumbuhkan Semangat Lansia untuk Vaksinasi Covid-19

Cara Polres Batu dari Pintu ke Pintu, Tumbuhkan Semangat Lansia untuk Vaksinasi Covid-19

4 tahun ago

Topics

amerika serikat APIC Arus Mudik Lebaran ASN astrazeneca Bansos Berita BGN BPJS BPJS Kesehatan covid-19 Ditjen Hubdat DIVHUMAS Gas Air Mata GIIAS2025 Indonesia jokowi Joko Widodo Kapolri Kemenhub kemenkes kesehatan korlantas polri Makan Bergizi Gratis MBG Menkes Nasional News Para Ahli Pemilu 2024 Penyakit Polda Sulsel Politik polri PPDS PPKM Prabowo prabowo subianto Rekayasa Lalu Lintas Rumah Sakit sri mulyani Sukabumi vaksinasi vaksin corona Vaksin TBC
No Result
View All Result

Highlights

Kepala BGN Tanggapi Kritik Menu MBG, Pastikan Evaluasi Berkelanjutan

Korban Keracunan Makan Bergizi di Cipongkor Terus Bertambah, Pemkab Pertimbangkan Status KLB

Pemerintah Pastikan Lebih dari Separuh Anggaran 2026 Langsung Dinikmati Masyarakat

Prabowo Perpanjang Diskon Iuran JKK BPJS untuk Industri Padat Karya hingga 2026

Definisi Hipertensi Alami Pergeseran, Risiko Gagal Ginjal Meningkat

Tujuh dari Sepuluh Anak di Indonesia Terlambat Terdeteksi Diabetes Tipe 1

Trending

Istana Tegaskan Masalah MBG Akibat Dapur Tak Jalankan SOP, Bukan Programnya yang Salah
Kesehatan

Istana Tegaskan Masalah MBG Akibat Dapur Tak Jalankan SOP, Bukan Programnya yang Salah

by christine natalia
6 Oktober 2025
0

Medialontar.com - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa sebagian besar kasus keracunan yang terjadi dalam program...

Puluhan Siswa di Cipongkor Kembali Alami Gejala Keracunan MBG

Puluhan Siswa di Cipongkor Kembali Alami Gejala Keracunan MBG

30 September 2025
Pemerintah Bahas Reaktivasi Ribuan Kilometer Jalur Kereta Api Nonaktif

Pemerintah Bahas Reaktivasi Ribuan Kilometer Jalur Kereta Api Nonaktif

29 September 2025
Kepala BGN Tanggapi Kritik Menu MBG, Pastikan Evaluasi Berkelanjutan

Kepala BGN Tanggapi Kritik Menu MBG, Pastikan Evaluasi Berkelanjutan

26 September 2025
Korban Keracunan Makan Bergizi di Cipongkor Terus Bertambah, Pemkab Pertimbangkan Status KLB

Korban Keracunan Makan Bergizi di Cipongkor Terus Bertambah, Pemkab Pertimbangkan Status KLB

23 September 2025
© Copyright Medialontar Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Kamtibmas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz